Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

blog-indonesia.com

04 Januari 2009

Sejarah Rastafarian & Legalisasi Ganja


Oleh: PM Marxis Manley (Jamaika)


Kaum Rastafarian sudah ada sejak tahun 1930-an dan mencakup sekitar lima persen dari 2,5 juta penduduk Jamaika. Sebelum Michael Manley dari Partai Rakyat Nasional (PNP) yang beraliran Marxis berkuasa, kaum Rastafarian dipermalukan aparat kepolisian, antara lain dengan menjambak rambut ”dreadlock” (gimbal) mereka yang kemudian dicukur habis. Dalam upaya meninggikan martabat kaum Rastafarian, Perdana Menteri Manley mengeluarkan keputusan yang menghalalkan penggunaan ganja. Kaum Rastafarian pun diberikan kesempatan untuk berziarah ke Ethophia, Tanah Perjanjian, Zion, di Afrika.

Ajaran Rastafari tumbuh berkembang seiring dengan perkembangan musik reggae dari ghetto (wilayah pengucilan) di Kingston menuju panggung dunia. Nilai spritual Rastafari tumbuh secara inheren dalam musik reggae awal. Berbeda dengan ajaran agama-agama besar dunia dalam peradaban modern yang disebarkan melaui organize religion, Rastafari tersebar ke seantero dunia dalam bentuk yang
purba: lewat musik dan kata-kata Bob Marley. KAUM Rastafarian percaya bahwa Tuhan adalah roh dan roh tersebut bermanifestasi kepada Yang Mulia Kaisar Emperor Haile Selassie I. Kaum Rastafarian menyakini bahwa Jesus adalah keturunan langsung raja Daud dan berkulit hitam. Kaum Rastafarian menyakini bahwa dinasti Sulaiman Ethiopia merupakan representasi langsung raja Daud. Kaum Rastafarian yakin bahwa mereka adalah suku asli Israel yang hilang diceraiberaikan oleh Babylon sampai kemunculan Yang Mulia Kaisar Haile Selassie I. Kaum Rastafarian percaya bahwa Tuhan akan mengembalikan mereka ke Zion (Kaum Rastafarian mengangap Ethiopia sebagai Zion)... selengkapnya

2 komentar:

iqbalmutt mengatakan...

salut mase..... piye kabare?? he...

Unknown mengatakan...

Mantap.

Nambah info buat saya.
Tanks gan :D