Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

blog-indonesia.com

06 Juni 2008

Jazz dan Seorang Kawan yang Menyendiri

Dance me to your beauty with a burning violin
Dance me through the panic 'til I'm gathered safely in
Lift me like an olive branch and be my homeward dove

Dance me to the end of love
Dance me to the end of love(1)


Sebentar lagi. Ya, pasti tidak lama. Biarlah aku tunggu.

Memang belum lama aku mengenalnya. Baru beberapa pekan ini. Dan aku merasa senang setiap kali berdiskusi dengannya. Banyak hal yang aku pelajari darinya. Kadang kalau kita sudah bosan dengan tema yang berat, obrolan satire mengenai sex pun jadi santapan yang menarik untuk kesegaran otak. Ah, aku kira masing-masing manusia punya imajinasi liar tentang sex. Bahkan, tanpa sekolah pun.

Tak ada yang istimewa dengan Rendez-vous ini. Semua mengalir begitu saja. Sangat sederhana. Awalnya aku mengenal dia dari seorang kawan lamaku. Lalu berlanjut hingga sekarang. Persahabatan baru yang akan terjalin. Harapku. Mungkin.

Dan malam pun baru saja beranjak. Buatku ini saat-saat yang paling menyenangkan untuk menikmati keramaian malam. Melihat tawa-tawa lepas dari jiwa-jiwa yang lelah oleh belenggu rutinitas dan segala penat metropolis. Melihat lalu-lalang sepasang kekasih yang sedang asyik-masyuk bermesraan seperti dalam roman-roman picisan.

Alunan jazz mengalun dari sebuah gramofon yang terletak di sudut kedai ini. Dengan temaram lampu yang tak begitu terang. Sungguh tenang. Aku masih saja duduk berteman secangkir kopi kental pahit dan sebungkus rokok kretek.

Selintas kukenangkan,...selengkapnya

Tidak ada komentar: