Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

blog-indonesia.com

10 Juli 2006

"...Liat neh..."



ini salah satu foto koleksiku...selengkapnya

09 Juli 2006

Hari Pers Nasional 2006

Revolusi teknologi informasi!

Itulah perubahan besar yang terus kita alami. Media menjadi multimedia. Tidak lagi terbatas media cetak, sekaligus media elektronik. Radio, film, televisi, internet, semua yang termasuk media digital, kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan media, sebagai sumber informasi. Kita sungguh se dang merasuki apa yang disebut dengan era digital. Baca selengkapnya...http://bungkapit21artikel.blogspot.com

Gambling

Kawan...aku baru sadar kalo hidup itu ibarat kita main judi. Kala waktu kita harus berani bertaruh untuk masa depan yang kita impikan. Dan kita pun harus menerima segala konsekuensi yang ada. Entah konsekuensi itu nantinya akan sesuai dengan impian kita atau nggak, yang jelas kita harus berani mengambil segala resiko...

Keberanian. Itulah kunci dasar dalam menghadapi segala tantangan kehidupan. Toh seperti apa yang pernah aku lontarkan, terkadang cita-cita itu tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Kita ingin selalu berjalan lurus, tetapi akhirnya malah belok. Apalagi kalo beloknya ke "kiri"...
lama-lama jadi "kiri" itu seksi..he..he..he..

Sebaliknya, ketika kita sudah berani bertaruh untuk mimpi masa depan dan selalu bersikap optimis, aku yakin kita akan menang dalam perjudian kehidupan ini. Taruhan tidak akan mejadi suatu hal yang sia-sia.

Kawan...hal yang mendasar kenapa tulisan ini aku beri judul "Gambling" karena memang hari ini aku bertaruh. Bertaruh untuk menang. Banyak hal yang telah aku pertaruhkan untuk mencapai mimpi yang lebih baik. Aku telah memutuskan untuk berhenti kuliah dengan harapan aku bisa hidup mandiri tanpa tergantung kepada orang tua. Walaupun sebenarnya alasan aku memutuskan studiku karena ada beberapa konflik antara aku dan orang tuaku sendiri.
Berbeda pandangan, mungkin itu alasan yang mendasar diantara beberapa alasan yang lainnya.
Dan saat itu egoku memang sangat labil. Konflik itu sempat membuat aku benci dengan orang tuaku. Aku terlalu angkuh dengan menjauhi mereka. Sampai suatu saat aku sadar bahwa aku memang tidak bisa jauh dengan mereka. Akhirnya, kebencian itu bisa aku redam dan aku tetap dengan keputusanku untuk mandiri tanpa tergantung mereka, terutama dalam hal materi.

Sudah sepuluh bulan ini aku menjalani kemandirianku ini. Susah dan senang ibarat kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan. Aku jadi teringat akan ajaran Dao (baca Tao) bahwa kehidupan ini harus kita terima apa adanya karena di dunia ini selalu ada keseimbangan. Jangan terlalu mengikuti "keinginan" karena kita bisa terjerumus karenanya. Buatlah keseimbangan dalam hidup ini dan lakukan tanpa pamrih. Ibarat kesatuan antara Ying dan Yang.

Kawan...permainan ini telah aku mulai dan taruhan sudah aku pasang. Dadu telah terlempar.
Apakah aku akan menang atau kalah? Entahlah, yang jelas hari ini aku merasa optimis bahwa apa yang aku pertaruhkan tidak akan sia-sia, itulah harapanku. Semoga...

Selamat malam, kawan...